Desainer
grafis biasanya bekerja /berkarya di :
1.
In House Company : desainer grafis bekerja di perusahaan yang buan bergerak
dibidang jasa desain. Namun desainer grafis
hanya membuat karya-karya desain untuk perusahaan itu sendiri, seperti
corporate identity, iklan-iklan, brosur, video profile, kop surat dan kartu
nama. Tentu dengan demikian desainer grafis dibayar/ digaji perbulan sama
halnya dengan karyawan dibidang lain.
2.
Biro Jasa/Agency : yang ini desainer grafis bekerja diperusahaan yang memang
khusus mengerjakan hal-hal tentang desain grafis bahkan multimedia. Karya-karya
desain merupakan pesanan dari pihak-pihak lain atau order pihak ketiga. Disini
desainer grafis mendapat gaji, dan juga mendapat honor dari project bahkan tips
dari pihak ketiga.
3.
Personal : kalau yang ini desainer grafis tidak mau ditentukan gajinya
oleh bos atau majikan, melainkan dirinya menentukan harganya. Desainer grafis
personal seperti ini lebih memilih menjadi rekanan perusahaan daripada masuk
kedalamnya. Banyak yang menjadi desainer personal karena memiliki kebebasan
waktu dan finansial. Desainer personal cukup memiliki tiga hal ini yaitu a.
Portofolio yang bagus b. Memiliki ruang/alat produksi, c. Uang muka
(downpayment) dari klien.
4.
Pendidikan : selain 3 diatas, ada kemungkinan yang merupakan kombinasi
dari ketiganya, yaitu menjadi instruktur / pengajar. Sebagai pendidik tentu saja
pendekatan bisnis kurang berlaku disini. Sebagai pengajar bisa saj menjadi
pengajar tetap atau karyawan yang digaji tetap perbulan, atau menjadi pengajar
honorer yang dibayar perpertemuan dikelas. Keuntungannya menjadi pendidik
adalah uang di dapat, ilmu tidak lupa, awet muda karena selalu bergaul dengan
siswa-siswa.
Bidang Desain Grafis
Advertising
1.
Branding Company (logo, identitas, brand developer)
2.
Type Design (desain huruf, eksperimen tipografi)
3.
Printing Industry (manajemen produksi, packaging)
4.
Editorial Design (layout koran, desain majalah)
5.
Book Design (desain buku)
Information Design (desain peta, sign system)
Information Technology (IT)
1.
Software Design (desain untuk user interface software)
2.
Web Design (desain tampilan website)
3.
Interactive Design (desain aplikasi ATM, sekenario interaksi user)
Multimedia
1.
Movie Production (desain movie title, motion graphic)
2.
Music Visualizer (Visual jockey, Video maker )
Game Design (desain tampilan game, desain karakter, environtment)
Faktor Harga Desain
1.
Keahlian : sejauh mana keahlian kita di bidang ini? Apa yang membuat
kita berbeda dengan desainer grafis yang lain
2.
Pengalaman : semakin berpengalaman seorang desainer grafis maka semakin
tinggi nilai desainnya
3. Waktu yang dihabiskan : ini adalah faktor penting yang harus diperimbangkan
dalam menentukan harga desain. Sebagian desainer grafis menentukan harga desain
berdasarkan hitungan jam
4.
Tingkat kerumitan : semakin rumit desain yang harus dibuat maka akan semakin
banyak waktu, biaya, dan tenaga yang harus dikeluarkan
5.
Materi desain : beberapa project desain terkadang membutuhkan
materi-materi yang tidak murah bisa berupa foto, ilustrasi dan copy writing.
6.
Outsource : desainer grafis bukanlah manusia serba bisa yang mampu
mengerjakan semuanya sendiri. Terkadang untuk beberapa hal kita harus bekerja
sama dengan pihak lain seperti : photografer, ilustrator, layouter, kartunis
dll
7.
Hubungan dengan klien : hubungan kita dengan klien dapat mempengaruhi harga
desain, beberapa pelanggan setia biasanya akan kita berikan potongan harga
Siapa Kliennya : kita harus mempertimbangkan siapa yang memakai jasa kita, apakah
perusahaan terkenal dengan aset dan profit miliyaran rupiah? Atau warung makan
sederhana dengan pemasukan 300 ribu perhari, tentu tidak dapat kita sama
ratakan.