Senin, 19 Oktober 2020

Materi Desain Grafis - Pertemuan 3 - Bidang Desain Grafis

 

Desainer grafis biasanya bekerja /berkarya di :

1.      In House Company : desainer grafis bekerja di perusahaan yang buan bergerak dibidang jasa desain. Namun desainer grafis  hanya membuat karya-karya desain untuk perusahaan itu sendiri, seperti corporate identity, iklan-iklan, brosur, video profile, kop surat dan kartu nama. Tentu dengan demikian desainer grafis dibayar/ digaji perbulan sama halnya dengan karyawan dibidang lain.

2.      Biro Jasa/Agency : yang ini desainer grafis bekerja diperusahaan yang memang khusus mengerjakan hal-hal tentang desain grafis bahkan multimedia. Karya-karya desain merupakan pesanan dari pihak-pihak lain atau order pihak ketiga. Disini desainer grafis mendapat gaji, dan juga mendapat honor dari project bahkan tips dari pihak ketiga.

3.      Personal : kalau yang ini desainer grafis tidak mau ditentukan gajinya oleh bos atau majikan, melainkan dirinya menentukan harganya. Desainer grafis personal seperti ini lebih memilih menjadi rekanan perusahaan daripada masuk kedalamnya. Banyak yang menjadi desainer personal karena memiliki kebebasan waktu dan finansial. Desainer personal cukup memiliki tiga hal ini yaitu a. Portofolio yang bagus b. Memiliki ruang/alat produksi, c. Uang muka (downpayment) dari klien.

4.      Pendidikan : selain 3 diatas, ada kemungkinan yang merupakan kombinasi dari ketiganya, yaitu menjadi instruktur / pengajar. Sebagai pendidik tentu saja pendekatan bisnis kurang berlaku disini. Sebagai pengajar bisa saj menjadi pengajar tetap atau karyawan yang digaji tetap perbulan, atau menjadi pengajar honorer yang dibayar perpertemuan dikelas. Keuntungannya menjadi pendidik adalah uang di dapat, ilmu tidak lupa, awet muda karena selalu bergaul dengan siswa-siswa.

Bidang Desain Grafis


Advertising

1.      Branding Company (logo, identitas, brand developer)

2.      Type Design (desain huruf, eksperimen tipografi)

3.      Printing Industry (manajemen produksi, packaging)

4.      Editorial Design (layout koran, desain majalah)

5.      Book Design (desain buku)

Information Design (desain peta, sign system) 


Information Technology (IT)

1.      Software Design (desain untuk user interface software)

2.      Web Design (desain tampilan website)

3.      Interactive Design (desain aplikasi ATM, sekenario interaksi user)


Multimedia

1.      Movie Production (desain movie title, motion graphic)

2.      Music Visualizer (Visual jockey, Video maker )

Game Design (desain tampilan game, desain karakter, environtment)


Faktor Harga Desain

1.      Keahlian : sejauh mana keahlian kita di bidang ini? Apa yang membuat kita berbeda dengan desainer grafis yang lain

2.      Pengalaman : semakin berpengalaman seorang desainer grafis maka semakin tinggi nilai desainnya

3.    Waktu yang dihabiskan : ini adalah faktor penting yang harus diperimbangkan dalam menentukan harga desain. Sebagian desainer grafis menentukan harga desain berdasarkan hitungan jam

4.      Tingkat kerumitan : semakin rumit desain yang harus dibuat maka akan semakin banyak waktu, biaya, dan tenaga yang harus dikeluarkan

5.      Materi desain : beberapa project desain terkadang membutuhkan materi-materi yang tidak murah bisa berupa foto, ilustrasi dan copy writing.

6.      Outsource : desainer grafis bukanlah manusia serba bisa yang mampu mengerjakan semuanya sendiri. Terkadang untuk beberapa hal kita harus bekerja sama dengan pihak lain seperti : photografer, ilustrator, layouter, kartunis dll

7.      Hubungan dengan klien : hubungan kita dengan klien dapat mempengaruhi harga desain, beberapa pelanggan setia biasanya akan kita berikan potongan harga

Siapa Kliennya : kita harus mempertimbangkan siapa yang memakai jasa kita, apakah perusahaan terkenal dengan aset dan profit miliyaran rupiah? Atau warung makan sederhana dengan pemasukan 300 ribu perhari, tentu tidak dapat kita sama ratakan. 

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar