Olahdata, Visualisasi & Produksi
Olah Data
Data berupa teks atau gambar terlebih dahulu harus kita pilah dan seleksi. Apakah data itu sangat penting sehingga harus tampil atau kurang penting sehingga bisa ditampilkan lebih kecil, samar atau dibuang sama sekali.
Data bisa berupa data Informatif atau data Estetis. Data informatif bisa berupa foto atau teks dan judul. Data estetis bisa berupa bingkai, gambar ornamen, gambar background, efek atau bidang.
Biasanya semua data yang analog seperti sketsa, tanda tangan, foto jadul dll. Harus dikonversi ke dalam format digital / file. Peralatan yang diperlukan untuk merubah data analog ke digital seperti Scanner, Camera digital, Video Capture, Audio Recorder dll. Selanjutnya data-data tersebut disempurnakan dengan teknik Trace, Noise Removal, Image Levelling, Color Restoration dll.
Tugas Desainer adalah menggabungkan data informatif dan data estetis menjadi suatu kesatuan yang utuh. Tujuan desain grafis adalah untuk mengkomunikasikan karya secara visual, oleh karena itu jangan sampai estetika mengorbankan pesan / informasi.
Visualisasi
Faktor-faktor apa sajakah yang akan membuat desain menjadi menarik secara visual? Antara lain sebagai berikut :
Setelah data kita sortir dengan skala prioritas, kini dapat menentukan warna yang cocok untuk karya anda. Pemilihan warna dapat ditentukan dari konsep analisa dan strategi, tentu pekerjaan akan lebih mudah dan terarah. Tetapi bagaimana jika anda sama sekali tidak mempunyai kriteria atau batasan tentang warna? Berikut adalah beberapa tips :
b. Layout
Layout adalah usaha untuk menyusun, menata unsur unsur grafis (teks dan gambar) menjadi media komunikasi yang efektif.
Jika data / unsur grafis dan warna yang akan dipakai telah dipastikan sebelumnya, maka selanjutnya kita dapat melakukan proses tata letak / layout.
Namun pekerjaan layout ini memerlukan kaidah-kaidah yang perlu diketahui seperti : Proporsi, Keseimbangan, Irama, Kesatuan Fokus dan Kontras. Kadang-kadang kita sulit untuk memenuhi semua kaidah tersebut ke dalam desain. Lebih mudah jika kita fokus pada salah satu kaidah tersebut dan kompromi dengan kaidah lainnya.
c. Alternatif dan Revisi
Sama seperti proses pencarian ide, perlu ada alternatif dan revisi pada karya desain. Tidak jarang anda harus bolak-balik agar desain bisa diterima sampai tahap akhir. Tahap ini memang membosankan dan menjengkelkan oleh karena itu karya desain tidak sepantasnya dihargai rendah, bukan?
d. Finishing
Informasi dan tata estetis telah tersusun rapi, namun tetap masih kurang ‘wah’ atau kurang megah. Sama seperti bangunan, meskipun denahnya yang sesuai rencana, bentuknya unik tapi jika tidak ada keramik, batu alam, tanaman, teralis atau pagar maka bangunan tersebut terasa belum selesai / belum finishing.
Begitu pula desain grafis, agar tampilan lebih megah dan mewah, perlu penambahan Detail berupa textur, efek, cahaya dan bentuk-bentuk yang harmonis. Dalam hal efek, software yang baik digunakan antara lain adobe photoshop, adobe after effects atau 3D studio max.
Produksi
Produksi bisa jadi merupakan hal yang terpisah dari desain, karena yang mengerjakan bukan desainer melainkan operator mesin, tukang cetak, tukang sablon, tukang kertas dll yang lebih mengandalkan skill atau keahlian. Namun tanpa mereka, desain anda hanya sebatas mimpi belaka. Oleh karena itu, desainer perlu sebatas mengetahui, bagaimana proses dan kendala dalam produksi tersebut agar desain anda realistis dan efisien dari segi harga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar