Minggu, 24 Januari 2021

Desain Grafis 2 - Pertemuan 3 - Komponen Desain Grafis

 

Pendahuluan

 

Jika anda tertarik dengan seseorang, bisa karena penampilan fisiknya, misal : rambut panjang, pakaian rapi, badan yang ramping, tegap, kulit mulus dll. Atau bisa faktor non fisik misal : ucapan yang lembut, perhatiannya, sikap yang rendah hati, imannya dll.

 

Begitu pula dengan desain grafis. Sebuah karya bisa diatakan menarik karena faktor fisik misal : warna, jenis huruf, ilustrasi, ukuran atau tata letaknya. Atau karena faktor non fisik, misal : pesan moral yang disampaikan, idenya yang kreatif, kesesuaian dengan target audience dll.

 

Oleh karena itu cara pandang karya grafis bisa dipandang dari dua sudut yaitu fisik dengan indera mata dan non fisik dengan hati.

 

Pada penjelasan kali ini akan membahas desain secara fisik khususnya mata agar bisa menarik (eye catching). Untuk itu diperlukan pengetahuan tentang komponen dalam desain grafis, antara lain :

 

1. Garis  
2. Bentuk (Shape)  
3. Warna, Tekstur dan Cahaya 
4. Ilustrasi / Gambar
5. Teks / Tipografis        
6. Ruang (Space)
 
 

Jika dianalogikan dengan makanan, komponen tersebut bisa dianggap sebagai bahan & bumbu masak. Tidak semua bahan dan bumbu yang ada di dapur dimasukkan sekaligus. Jika semua bumbu dicampurkan, bagi yang memakannya bisa mual dan muntah, bukan? Begitu pula dengan desain grafis, tidak semua karya desain menampung semua komponen tersebut. Mungkin hanya satu atau beberapa unsur yang diprioritaskan. Jika semua komponen tersebut tampil sama kuatnya bisa-bisa audience pusing melihat karya anda.

 

Bahan dan bumbu tersebut sebelum dimasak, harus dipotong, dibersihkan dan diolah terlebih dahulu. Koki dengan ilmu memasaknya, akan membuat makanan yang lezat dengan mengikuti resep dan komposisi, waktu dan suhu tertentu, begitu pula desain grafis, agar desain menarik, komponen grafis tersebut harus diedit, retouching, diberi efek dll. Kemudian dikomposisikan / layout dengan Prinsip Desain antara lain :

 
1.Keseimbangan (Balance)
2.Irama / Urutan (Sequence / Rythm)
3.Penekanan (Emphasis / Focus)
4.Kesatuan (Unity)       
 
 

Sama seperti komponen grafis, karya desain grafis kita tidak selalu menampung prinsip tersebut sama kuatnya. Anda harus memberi skala prioritas dan kompromi terhadap prinsip-prinsip tersebut. Berikut adalah contoh prioritas dan kompromi dalam desain grafis : 

 

 
 
 
 
 

 

Untuk lebih jauh lagi, kita akan bahas tentang sifat dan aplikasi komponen desain grafis satu persatu :

 

1.Garis

 

Dalam kenyataannya ‘garis’ itu tidaklah ada. Jika anda kira rambut itu adalah garis, coba lihat dengan mikroskop, rambut terlihat dan terdiri dari banyak sel dan bentuk – bentuk organik. Garis tercipta dari adanya perbedaan warna, cahaya atau jarak.

 

Tetapi dalam desain grafis, garis didefinisikan sebagai sekumpulan titik yang dideretkan memanjang. Seperti halnya pada gambar Bitmap. Atau bisa dikatakan garis adalah penghubung antara dua titik yang berbeda koordinat. Hal ini digunakan pada aplikasi vector seperti CorelDraw atau Illustrator.

 

Setiap jenis garis memiliki karakter dan suasana yang berbeda. Setiap garis menimbulkan kesan psikologis / persepsi tersendiri. Misal garis yang membentuk ‘S’, sering dirasakan sesuatu yang lembut, halus dan gemulai. Bandingkan dengan garis yang membentuk ‘Z’, terkesan tegas dan kaku. Perasaan ini terjadi karena ingatan kita menyamakan bentuk lengkung seperti bentuk tubuh atau ombak di laut.  

   

 

1.A Jenis Garis

 

Orientasi 

 

Garis secara arah / orientasi, garis terdiri dari :


1.Garis Lurus Horisontal, memberi kesan : ketenangan atau hal yang tak bergerak
2.Garis lurus Vertikal, memberi kesan : stabilitas, kekuatan atau kemegahan
3.Garis lurus Miring Diagonal, memberi kesan : tidak stabil, sesuatu yang bergerak atau dinamika
4.Garis melengkung (Kurva) memberi kesan : keanggunan, halus 

 

Garis mempunyai style/ gaya,  contohnya sebagai berikut :

 


 

1.Garis Continuous berkesan : kaku, keras, tajam dan konsisten
2.Garis putus-putus (dots & dash) berkesan : ragu, misterius, takut, berirama

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar